Rabu, 25 Februari 2015

Materi Narkoba & HIV AIDS

NARKOBA
Berdasarkan data BNN 2004, menunjukan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (3.2 juta jiwa) adalah pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 78% diantaranya adalah remaja
usia 20-29 tahun.

HIV dan AIDS 
Secara kumulatif jumlah kasus AIDS sampai dengan September 2009 sebesar 18.442 kasus. Berdasarkan cara penularannya secara kumulatif dilaporkan antara lain melalui heteroseksual 49,7%, IDU 40,7%, homoseksual 3,4%, perinatal 2,5%, transfusi darah 0,1%, dan tidak diketahui 3,7%. Menurut 4
golongan usia tertinggi adalah usia 20-29 tahun sebanyak 49,6%, usia 30-39 tahun 29,8%, usia 40-49 tahun 8,7%, usia 15-19 tahun 3,0%. Perbandingan persentase kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 74,5% : 25,5% atau 3 : 1.

Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, Pemerintah (cq. BKKBN) telah melaksanakan dan mengembangkan program PKBR yang diarahkan untuk mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Ciri-ciri Tegar Remaja adalah remaja yang menunda usia pernikahan, remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko TRIAD KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Upaya untuk mewujudkan remaja Indonesia melalui program PKBR sesuai dengan konsep Tegar Remaja tersebut akan diupayakan melalui strategi Tegar Remaja.
 
BAHAYA NARKOBA

Peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkawatirkan, terutama bagi generasi muda bangsa Indonesia. Banyaknya kasus penggerebekan pabrik narkoba oleh pihak kepolisian,membuktikan peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah di bumi Pertiwi ini sangat memprihatinkan. Indonesia tidak lagi menjadi tempat peredaran,namun juga menjadi basis produksi massal narkoba.KIta dukung usaha Polri memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Narkoba atau istilah lainnya napza atau naza,merupakan obat-obatan kedokteran yang pemakaiannya memerlukan izin dan pengawasan ketat,sebagian besar narkoba memiliki efek yang tinggi terhadap metabolisme tubuh,terutama jaringan syaraf otak manusia. Disebut penyalahgunaan karena pemakaian narkoba tersebut tanpa izin yang sah dari pihak dokter. Para dokter profesional sangat berhati-hati sekali memberikan obat kepada pasien. Obat-obatan narkoba tergolong obat keras atau istilahnya obat daftar G (kalau salah,tolong beritahu kami).
Narkoba merupakan zat/bahan adiktif yang bekrja pada sistem syaraf pusat otak,dapat menyebabkan euforia,keyamanan semu,penurunan sampai hilangnya rasa nyeri serta dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan bahannya terdiri atas :
1. Natural (ganja,candu,cocaine,jamur,kaktus,tembakau,pinang,sirih,jamur dll)
2. Sintesis (campuran kimia) seperti kodein,amphetamin dll. Semua narkoba memiliki efek kerja :
1. Merangsang sistem syaraf pusat seperti opium,morfin,kodein.
2. Menurunkan sistem syaraf pusat seperti kafein,kokain,ectasy dan tembakau/rokok.
3. Mengacaukan sistem syaraf pusat (LSD,Meskalin,ganja,dll)
Beerdasarkan cara penggunaannya terdiri dari:
1. Secara oral (alkohol,ectasy,sedativ,LSD dll)
2. Injeksi (heroin,morfin)
3. Ditaruh di luka (kodein,heroin,morfin)
4. Dihirup/inhaler (kokain,lem,bensinn dll)
Berdasarkan bentuk :
1. Bubuk (heroin,morfin,kodein,methampetamin)
2. Pasta (heroin,kodein dll)
3. Pil (ectasy,sedative dll)
4. Kristal (amphetamin dll)
5. Kertas (LSD dll)

Diriku Tubuhku

Setiap remaja dapat dikatakan dengan sendirinya akan mengenal tubuh dan bagian-bagian tubuhnya sendiri. Tetapi pada umumnya anak-anak yang baru beranjak remaja sering kali belum mengenal bagaian-bagian tubuh serta fungsi-fungsinya secara benar dan utuh. Apabila mereka tidak memahami bagian tubuh dan fungsinya dengan benar, maka mereka bisa lalai dalam pemeliharaan atau perawatan bahkan penggunaannya, baik oleh diri sendiri maupun orang lain.oleh karena itu, mengenal bagian-bagian tubuh dengan benar membantu remaja mengenal dirinya dengan benar dan selanjutnya bisa membantu remaja membawa diri secara benar.

Bagian-Bagian Tubuhku Tujuan:
  1. Peserta dapat mengatasi rasa sungkan, malu dan khawatir membicarakan hal-hal yang menyangkut tubuh dan perubahan pada tubuh mereka.
  2. Peserta lebih terbuka terhadap pembicaraan mengenai bagian-bagian tubuh yang seringkali dianggap tidak boleh.
Bagian-bagian dalam struktur tubuhku sangatlah banyak, ada kepala, Badan, tangan, kaki. Kepala terdapat organ kepala yang sangat banyak, Badan juga terdapat organ dalam badan yang sangat banyak diantaranya organ reproduksi.
Ada beberapa organ reproduksi yang populer baik bagi perempuan maupun laki-laki. Contohnya Zakar atau Penis, Vagina, Buah dada, dll.
Tidak sedikit orang merasa malu menyebut bagian-bagian organ reproduksi, karena menganggap jorok dan kata-kata kotor. Padahal kata tersebut menjadi kotor apabila dipakai atau digunakan untuk memberi gelar seseorang dan atau untuk memaki seseorang.
Perlu penegasan bahwa membicarakan menyangkut bagian-bagian tubuh kita utamanya organ reproduksi merupakan hal biasa. Kita tidak perlu merasa malu dan takut mengungkapkan pertanyaan atau ketidaktahuan kita tentang perubahan-perubahan yang akan terjadi dengan tubuh kita sendiri.
Mengenal Organ-Organ Reproduksi
Tujuan:

  1. Peserta mengenal secara khusus organ-organ reproduksi.
  2. Peserta memahami fungsi organ-organ reproduksinya.
A. Organ Reproduksi Perempuan
Terdapat beberapa organ reproduksi perempuan yang penting dalam proses reproduksi adalah:
1. Ovarium (Indung Telur)
Yaitu organ di kiri dan di kanan rahim di ujung saluran fimbrae (umbai-umbai) dan terletak di rongga pinggul indung telur berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur yang dapat dibuahi oleh sperma sehingga terjadi janin. Bila tidak dibuahi, akan ikut keluar bersama darah pada saat menstruasi. Disamping itu pula ovarium menghasilkan hormon-hormon (estrogen, pogesteron dll)
2. Fimbrae (Umbai-Umbai)
Dapat dianalogikan dengan jari-jari tangan umbai-umbai ini berfungsi untuk menangkap ovum yang dikeluarkan indung telur.
3. Tuba Falopi (Saluran Telur)
Yaitu saluran di kiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui ovum dari indung telur menuju rahim (proses ovulasi) dan tempat pembuahan (konsepsi) atau bertemunya sel telur dan sperma. Ujungnya adalah fimbrae.
4. Uterus (Rahim)
Berupa rongga yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan selaput lendir, fungsinya tempat berkembangnya janin atau tempat calon bayi dibesarkan, bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antara 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Dinding rahim yang menebal dan berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi, dindingnya terdiri dari:
  • Lapisan Parametrium
Adalah lapisan yang paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan rongga perut.
  • Lapisan Miometrium
Adalah lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi)
  • Lapiasan Endometrium
Adalah lapisan dalam dari rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5. Cervix (Leher Rahim)
Yaitu bawah rahim bagian luar yang ditetapkan sebagai batas penis masuk ke dalam vagina. Pada saat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
6. Vagina (Liang Kemaluan/lubang senggama)
Yaitu sebuah saluran berbentuk silinder dengan diameter dinding depan k.l 6,5 cm dan dinding belakang k.l 9 cm yang bersifat elastis dengan berlipat-lipat. Fungsinya sebagai tempat penis berada waktu bersenggama, tempat keluarnya menstruasi dan jalan lahir bayi.
7. Lambia (Bibir Kemaluan)
Terdiri dari dua bagian, yaitu Lambia mayor dan Lambia minor.
8. Muluit Vagina
Yaitu awal dari vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh. Lubang vagina ini ditutupi oleh selaput dara (Hymen) yaitu selaput tipis yang terdapat di muka liang vagina. Selaput dara tidak mengandung pembuluh darah.
9. Klitoris (kelentit), yaitu benjolan daging kecil yang paling peka dari seluruh alat kelamin perempuan. Klitoris banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.

B. Organ Reproduksi Laki-Laki
Organ reproduksi laki-laki yang penting dalam proses reproduksi adalah:
1. Penis
Berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni. Pada keadaan biasa, ukuran penis kecil. Ketika terangsang secara seksual darah banyak dopompakan ke penis sehingga berubah menjadi tegangdan besar, disebut ereksi.
2. Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kulit yang menutupi bagian glans disebut foreskin (Preputium). Di beberapa negara memiliki kebiasaan memberssihkan daerah sekitar preputium ini atau yang dikenal dengan sunat/Khitan. Khitan dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis, sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi, radang dan beberapa macam kanker.
3. Uretra (Saluran Kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani. Mulut uretra adalah awal dari saluran kencing.
4. Vas Deferens (Saluran Sperma)
Adalah saluran yang menyalurkan sperma dari tertis menuju ke prostat. Vas deferens panjangnya k.l 4,5 cm dengan diameter k.l 2,5.
Menstruasi
Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari.
Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.
Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa keluarga bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang wanita muda.
Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala datang bulan atau PMS, dan mungkin membutuhkan penanganan medis.
Dalam beberapa kasus pengadilan di Inggris dan Perancis, para pengacara telah menggunakan keberadaan PMS untuk berargumentasi mengenai turunnya kemampuan saat melakukan perbuatan kriminal. Di masa lalu, PMS dianggap sebagai kondisi psikosomatik, dan berlanjut menjadi subyek tertawaan, sekarang PMS dikenal memiliki sebab organik. Beberapa pengobatan telah diciptakan untuk mengatasi gejala-gejala PMS.
Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.
Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita sebagai terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya.

Materi Seksualitas

SEKSUALITAS

Seks Pra Nikah

Berdasarkan Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa remaja mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada usia 14-19 tahun (perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%), sedangkan usia 20-24 tahun (perempuan 48,6%, laki-laki 46,5%). Dari penelitian yang dilakukan oleh Wimpie Pangkahila tahun 1996 terhadap 633 pelajar SLTA di Bali, didapatkan bahwa 27% remaja laki-laki dan 18% remaja perempuan mempunyai pengalaman berhubungan seks pra nikah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang tahun 2001 didapatkan 27% remaja laki-laki dan 9% remaja perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan hubungan seks.

Faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual (3 x lebih besar) adalah:
1). Teman sebaya yaitu mempunyai pacar; 
2). Mempunyai teman yang setuju dengan hubungan seks pranikah; 
3). Mempunyai teman yang mempengaruhi atau mendorong untuk melakukan seks pranikah
(Analisa Lanjut SKRRI, 2003).

Aborsi 
Berdasarkan data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, Rakyat Merdeka, tahun 2006) yang merujuk pada data Terry Hull dkk. (1993) dan Utomo dkk. (2001) didapatkan bahwa 2,5 juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun, 27% (± 700 ribu) dilakukan oleh remaja, dan sebagian besar dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah penyumbang kematian ibu (307/100 ribu kelahiran) dan tercatat bahwa Angka Kematian Ibu (Mother Mortality Rate) di Indonesia adalah 10 kali lebih besar dari Singapura.


Usia remaja merupakan usia transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Perubahan ini secara psikologis membuat anak-anak usia remaja selalu ingin mencoba tantangan baru yang belum pernah diperoleh di masa kanak-kanak. Kecenderungan ingin mencoba hal baru, bahkan cenderung memberontak dari kemapanan, semakin diperparah dengan berbagai informasi dan tayangan media tanpa sensor yang dapat diperoleh dengan berbagai cara.

Kaum remaja Indonesia saat ini mengalami lingkungan sosial yang sangat berbeda daripada orangtuanya. Dewasa ini, kaum remaja lebih bebas mengekspresikan dirinya, dan telah mengembangkan kebudayaan dan bahasa khusus antara grupnya. Sikap-sikap kaum remaja atas seksualitas dan soal seks ternyata lebih liberal daripada orangtuanya, dengan jauh lebih banyak kesempatan mengembangkan hubungan lawan jenis, berpacaran, sampai melakukan hubungan seks.

Salah satu gejala yang harus menjadi keprihatinan bersama adalah perilaku seks bebas di kalangan remaja. Dari data yang dimiliki Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka aborsi di kalangan remaja meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah ini tentu saja harus menjadi perhatian bersama karena remaja merupakan tulang punggung masa depan bangsa.

Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya untuk kesehatannya.

Itulah mengapa pendidikan seks (sex education) sangat penting bagi remaja, karena pertama remaja belum paham dengan informasi kesehatan reproduksinya, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adahal hal yang tabu. Sehingga dari ketidak fahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggung jawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya. Kedua, dari ketidakfahaman remaja tentang seks dan kesehatan anatomi reproduksi mereka, di lingkungan sosial masyarakat, hal ini ditawarkan hanya sebatas komoditi, seperti media-media yang menyajikan hal-hal yang bersifat pornografi, antara lain, VCD, majalah, internet, bahkan tayangan televisi pun saat ini sudah mengarah kepada hal yang seperti itu. Dampak dari ketidakfahaman remaja tentang sex education ini, banyak hal-hal negatif terjadi, seperti tingginya hubungan seks di luar nikah, kehamilan yang tidak diinginkan, penularan virus HIV dan sebagainya.

Bahaya-bahaya seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah:
1.    Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan dan sampai sekarang masih belum ada obatnya.
2.    Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila seorang remajamasih kuliah atau sekolah tentu saja orang tua akan sangat kesal. Dan remaja pun takut untuk jujur kepada orang tua dan pasangan, akhirnya diapun memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.
3.    Apabila seorang anak menikah di usia muda, maka permasalahan yang belum siap dihadapi akan datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4.    Nama baik keluarga akan tercoreng. Keluarga akan menghadapi masalah yang dibuat apabila seorang remaja mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5.    Apabila seorang remaja  hamil diluar nikah dan pasangannya tidak mau bertanggung jawab, maka yang akan dilakukan adalah banyak pikiran buruk yang akan mengganggu,seperti ingin bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.

Mungkin kita baru menyadari betapa pentingnya pendidikan seks karena banyak kasus pergaulan bebas muncul di kalangan remaja dewasa ini. Kalau kita berbicara tentang pergaulan bebas, hal ini sebenarnya sudah muncul dari dulu, hanya saja sekarang ini terlihat semakin parah. Yang terpenting adalah bagaimana kita mampu memberikan pendidikan seks (sex education) kepada generasi muda

Pengertian Pendidikan Seks

Pendidikan Seks adalah  pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan jenis kelamin. Ini mencakup mulai dari pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita). Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi. Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan pada laki-laki. Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada hormon-hormon. Termasuk nantinya masalah perkawinan, kehamilan dan sebagainya.

Pendidikan seks mempunyai pengertian yang jauh lebih luas, yaitu upaya memberikan pengetahuan tentang perubahan biologis, psikologis, dan psikososial sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan manusia. Dengan kata lain, pendidikan seks pada dasarnya merupakan upaya untuk memberikan pengetahuan  tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta komitmen agama agar tidak terjadi “penyalahgunaan” organ reproduksi tersebut.

Pendidikan seks atau pendidikan mengenai kesehatan reproduksi atau yang lebih trend-nya “sex education” sudah seharusnya diberikan kepada anak-anak yang sudah beranjak dewasa atau remaja, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Ini penting untuk mencegah biasnya sex education maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja.

Pendidikan Seks terdiri dari dua segi:

1.    Pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran, serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
2.    Pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks, perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan hak-hak manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan seks.


Tujuan Pendidikan Seks :

1.    Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja.
2.    Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab).
3.    Membentuk sikap dan memberikan pengertian  terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi.
4.    Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga.
5.    Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional dalam membuat keputusan berhubungan dengan perilaku seksual.
6.    Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.
7.    Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
8.    Memberikan pengertian dan kondisi yang dapat membuat individu melakukan aktivitas seksual secara efektif dan kreatif dalam berbagai peran, misalnya sebagai istri atau suami, orangtua, anggota masyarakat.

Manfaat Mempelajari Pendidikan Seks :

1.    Mengerti dan memahami dengan peran jenis kelaminnya. Dengan diberikannya pendidikan seksualitas pada anak, seorang anak laki-laki diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi laki-laki seutuhnya, begitu pula dengan anak perempuan, diharapkan tumbuh dan berkembang menjadi seorang perempuan seutuhnya.Sehingga tidak ada lagi yang merasa tidak nyaman dengan peran jenis kelamin yang dimilikinya.
2.    Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya .Masa kanak-kanak adalah masa dimana seorang manusia sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis.Terutama saat mereka mulai memasuki masa pubertas, dimana perubahan fisik dan psikis mengalami tahap paling cepat dibandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya. Dengan diberikannya pendidikan seksualitas menjadikan anak-anak mengerti dan paham tentang bagaimana mereka menyikapi perubahan-perubahan tersebut, sehingga mereka tidak akan merasa asing, kaget, bingung, dan takut saat menghadapinya.
3.    Menghapus rasa ingin tahu yang tidak sehat. Sebaiknya, orang-orang terdekat seperti orang tua dan guru bisa menjadi sosok yang menyenangkan bagi anak untuk bisa memenuhi rasa ingin tahunya yang menggebu tentang banyak hal termasuk tentang seksualitas. Ini dimaksudkan agar anak tidak memutuskan untuk mencari tahu jawaban akan pertanyaan-pertanyaannya melalui teman, komik, VCD, ataupun media lainnya yang tidak menjamin anak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya.
4.    Memperkuat rasa percaya diri dan bertanggung jawab pada dirinya. Percaya diri akan timbul jika seorang anak sudah merasa nyaman dengan dirinya. Anak akan merasa nyaman pada dirinya jika telah mengetahui setiap bagian dari dirinya juga fungsi dari bagian-bagian tersebut. Sehingga, anak akan mengetahui apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Pada akhirnya, anak akan mulai belajar untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
5.    Mengerti dan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta. Seorang anak akan memahami betapa besarnya kuasa Sang Pencipta, setelah mempelajari pendidikan seks karena anak telah mengetahui bahwa tujuan diciptakannya organ reproduksi adalah untuk mendapatkan keturunan.

Kesimpulan

Seperti yang kita tahu bahwa Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-Remaja) adalah suatu wadah dalam program GENRE yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. Keberadaan dan peranan PIK Remaja dilingkungan remaja sangat penting artinya dalam membantu remaja untuk mendapatkan informasi dan pelayanan konseling yang cukup dan benar tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
Didalam PIK Remaja Pendidikan seks dikemas dalam kegiatan yang ramah remaja, yang menjadi sumber informasi remaja dan disampaikan dengan gaya remaja dan sasarannya langsung kepada remaja. pendidikan seks dalam PIK Remaja bukan hanya fokus tentang Seksualitas, tetapi dilengkapi dengan materi substansi yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi seperti Penyelahgunaan NAPZA, HIV/AIDS, Life Skills, PUP, serta 8 fungsi keluarga karena pendidikan seks yang benar harus memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia sehingga akan merupakan pendidikan akhlak dan moral juga.  Oleh karena itu Pendidikan Seks sering didampingi ajaran agama, iman dan norma-norma yang ditentukan masyarakat.

PIK Remaja mampu memberikan Pendidikan Seks kepada kaum remaja Indonesia di suatu lingkungan dan memperkenalkan kaum remaja kepada masalah dan ‘bahayanya’ seks, dengan begitu PIK Remaja mampu melindungi kaum remaja dari resiko perilaku tidak sehat dengan informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Sehingga remaja dapat mengantisipasi, mengetahui atau mencegah kegiatan seks bebas dan mampu menghindari dampak-dampak negatif  lainnya yang diperoleh dari, oleh dan untuk remaja sendiri.

Galeri Foto Kegiatan PIK Remaja SMPN 3 BURAU












































Selasa, 17 Februari 2015

PIK REMAJA SMPN 3 BURAU

Halo Semua...!!
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh......

SALAM GENRE !!

Halo Para Bloggers Disini ada yg pernah jadi Anggota PIK REMAJA ?? Menurut kalian PIK REMAJA itu apa ??

Baiklah kalo teman-teman Bloggers kurang tau,Biar kami Jelaskan yahh.!!
jadi "PIK Remaja adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja itu sendiri , guna memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.".

Kami di SMPN 3 BURAU juga Punya PIK REMAJA loh..!! Namanya PIK REMAJA AT-TAQWA disini sangat menyenangkan karena kami bisa berbagi Ilmu dengan teman-teman, selain itu kami juga pernah ke sekolah lain Untuk melakukan Penyuluhan Triad KRR.

Di PIK REMAJA AT-TAQWA, Ada Beberapa anggota yaitu :

Ketua                  : Emylia Syair
Wakil                  : Nur Fajri
Sekertaris            : Febriyanti Akbar
Bendahara          : Mutiara Wardana
Konselor Sebaya : - A.Muh.Risman
                              - Rini Andini S
Pendidik Sebaya : -Abdul Mahendra Wibi
                              -Asmayanti
                              -Alprian Madani
                              -Zaskia Utami

Oh Iya Berikut CIRI-CIRI TAHAPAN yang ada di PIK Remaja yaiu :

1. PIK Remaja Tahap Tumbuh
Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :
1) Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
2) Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.
3) Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi.

2. PIK Remaja Tahap Tegak
Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :
1) Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
2) Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
3) Pemahaman tentang hak-hak reproduksi
4) Keterampilan Hidup (Life Skills)
5) Keterampilan advokasi

3. PIK Remaja Tahap Tegar
 Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :
1) TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
2) Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan
3) Pemahaman tentang hak-hak reproduksi
4) Keterampilan Hidup (Life Skills)
5) Keterampilan advokasi